Sabtu, 02 Juli 2022

Kamis, 18 Juli 2019

Jenis Sistem Refrigerasi



a. Tabung Vortex (Vortex  tube)
Suatu fluida atau udara  yang berputar di dalam suatu pipa disebut dengan vortex . Tabung vortex dapat menghasilkan vortex dari udara yang dikompresikan, kemudian memisahkannya menjadi dua buah aliran udara (aliran udara dingin dan panas).  Udara dingin bertemperatur -46°C dan udara panas bertemperatur 121°C dapat dihasilkan dengan mensuplai udara bertekanan 100 psi bertemperatur 21,1°C ke dalam tabung vortex.

Video tentang Tabung Vortex



b. Sistem Thermoelektrik (Thermoelectric refrigeration)

Proses refrigerasi thermoelectric adalah mengambil panas benda pada sisi dingin (cold junction) dan membuang panas benda tersebut ke sisi panas (hot junction). Pada bagian modul thermoelectric, memiliki semikonduktor tipe-N dan tipe-P yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik, sedangkan arus listrik yang mengalir di modul thermoelectric berperan hampir sama sebagai refrigeran.







Semikonduktor tipe-N meiliki level energi yang lebih tinggi dibandingkan semikonduktor tipe-P. Ketika modul thermoelektrik dialiri arus lisrik maka elektron akan berpindah dari semikonduktor tipe-N ke semikonduktor tipe-P melalui konduktor. Akibat level energi dari semikonduktor tipe-N lebih tinggi dari semikonduktor tipe-P, pada saat elektron akan berpindah dari semikonduktor tipe-N menuju semikonduktor tipe-P maka elektron tersebut akan melepas sebagian energi berupa panas melalui konduktor sehingga bagian hot junction akan naik temperaturnya. Sedangkan akibat level energi dari semikonduktor tipe-P lebih rendah dari semikonduktor tipe-N maka pada saat pada saat elektron akan berpindah dari semikonduktor tipe-P menuju semikonduktor tipe-N elektron tersebut akan mengambil sebagian energi berupa panas melalui konduktor sehingga bagian cold junction akan turun temperaturnya akibat proses penyerapan panas.

Video tentang Peltier



c. Sistem Ekspansi Gas (expendable  refrigerant)
Syarat penggunaan sistem Expandable refrigerant atau sistem ekspansi gas adalah cair, tidak beracun dan refrigeran bertemperatur rendah. Refrigeran yang paling sering dipakai untuk sistem ini adalah nitrogen cair dan carbon dioxide cair, karena selain tidak beracun, kedua gas ini juga memiliki tingkat polusi yang sedikit dan memiliki kalor latent penguapan yang tinggi.
Terdapat dua mekanisme pendinginan dengan menggunakan sistem ini, mekanisme cold plate cooling dan spray cooling.
Perbandingan mekanisme cold plate cooling mekanisme spray cooling.






d. Sistem Kompresi Uap (Vapor Compression)
Proses ini menggunakan sistem kompresi gas refrigeran untuk menaikkan tekanan dan temperaturnya sehingga dapat membuang panas yang di ambil oleh refrigeran di evaporator.






ULANGAN HARIAN

Pemasangan Instalasi Pemipaan

Setelah pemasangan unit indoor dan outdoor telah selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah pemasangan instalasi pemipaan AC Split. Pipa instalasi ini terbuat dari tembaga lunak yang sudah dilengkapi dengan bahan isolasi panas.


Gambar di atas memperlihatkan tipikal pipa instalasi AC split. Ukuran pipa instalasi berhubungan dengan kapasitas unit AC Split. Pipa instalasi terdiri dari dua macam pipa, yaitu pipa yang berdiameter lebih besar (biasanya ½ inci) untuk saluran hisap, dan pipa yang berdiameter lebih kecil (biasanya ¼ inci) untuk saluran likuid refrigerant yang akan disalurkan ke evaporator. Berhati-hatilah ketika menangani pipa instalasi tersebut, jangan sampai ada instalasi pipa yang tertekuk, karena dapat menghambat sirkulasi refrigerant yang dapat menyebabkan AC split tidak bekerja dengan normal.

Jenis-jenis pipa tembaga
1. Jenis pipa tembaga lunak
Pipa tembaga ini bisa juga disebut “Annealed Copper Tubing” karena memiliki tingkat kekerasan tertentu. Hal ini membuat pipa tembaga menjadi lunak dan mudah dibentuk namun jika pipa dibengkokan berulang kali maka pipa tersebut akan menjadi keras dan kaku, sehingga mudah rusak, retak atau patah
Penyambungan pipa tembaga ini dapat dilakukan dengan dua cara , yaitu (1) pengelasan (brasing), (2) menggunakan flare fitting
Pipa tembaga lunak ini biasanya diperjualbelikan di pasaran dalam bentuk rol dengan panjang yang bervariasi mulai dari 25 feet, 50 feet dan 100 feet dengan diameter luar (OD) dalam satuan inchi.
Ukuran yang tersedia di pasaran adalah 3/16, ¼, 5/16, 3/8, 7/16, ½, 9/16, 5/8 dan ¾ inchi.
2. Jenis pipa tembaga Keras
Biasa juga disebut Drawn temper tube karena pipa ini bersifat keras. Pipa tembaga keras tidak dapat dibengkokkan, jadi harus menggunakan elbow bila diperlukan bengkokan. Penyambungan pipa hanya hanya dilakukan dengan sistem pengelasan dengan las perak (silver brazing) atau menggunakan flare fitting. Pipa tembaga keras ini diperjual belikan di pasaran dalam bentuk batangan

Keuntungan menggunakan pipa tembaga
Ekonomis. Pipa tembaga mudah untuk diperlakukan, dibentuk, dan disambung sehingga akan mengurangi biaya instalasi, material dan waktu.
Ringan. Untuk diameter dalam yang sama, pipa tembaga lebih ringan dibandingkan pipa ferros karena itu mudah untuk dipindahkan dan menghemat tempat. 
Mudah dibentuk. Pipa tembaga mudah diarahkan dan dibentuk, sehingga bisa mengurangi sambungan pipa dan elbow. 
Mudah disambung. Penyambungan pipa bisa menggunakan adapter, soldering, brazing ataupun welding. 
Aman. Pipa tembaga tidak terbakar atau pemicu terbakar, dan tidak bereaksi menjadi gas beracun kecuali untuk campuran organik yang mudah menguap, seperti amoniak (NH3), tidak diperbolehkan memakai pipa tembaga. 
Resistansi korosi. Pipa tembaga memiliki angka resistansi korosi yang cukup tinggi

Pekerjaan Pemipaan Sistem Tata Udara Domestik
Pengukuran dan Pemotongan Pipa
> Mengukur pipa dengan akurat berguna untuk mengurangi kesalahan terlalu pendek  atau  terlalu panjang terhadap pipa yang akan kita potong.

> Pemotongan pipa bisa dilakukan melalui berbagai alat, seperti menggunakan disk-type  tube cutter atau gergaji besi.


      Cutter Tube / Tubing Cutter

2. Reamering dan Cleaning pipa
Reaming adalah proses perluasan pada pipa untuk menghilangkan ketajaman sisi-sisi  pipa setelah dipotong dan membuang serpihan tembaga yang masih menempel pada bagian dalam pipa untuk menghindari terbawa masuk ke dalam sistem.
Proses reaming tidak boleh terlalu kasar karena bisa membuat bentuk dan diameter dalam pipa berubah. Proses reaming bisa menggunakan (a) reamer, (b) cutting  pocket ataupun (c) deburring tools.



3. Flaring pipa
Flaring adalah proses pengembangan pipa dengan sudut tertentu yang akan disambung atau diinstalasi dengan pipa lain.
Sudut pengembangan pipa yang paling sering dipakai adalah 45 derajat.
Komponen untuk menyambung pipa pada flare joint adalah flare nut, yang terdiri atas male dan female nut. 

Video tentang Cara Flaring

Hasil flaring harus prima, yakni lurus, tanpa ada cacat atau goresan. Tidak boleh miring, permukaan ujung pipa tidak halus, atau tidak simetri, agar tidak menimbulkan kebocoran. Ketika memotong pipa harus lurus potongannya.

4. Bending pipa
Bending adalah proses pembengkokkan pipa dengan sudut tertentu.
Alat pembengkok pipa diantaranya adalah bending tools, lever-type hand bender atau pegas pembengkok. 

5. Conecting/ penyambungan pipa pada sistem
a. Untuk alasan keamanan maka koil evaporator ditutup kedua ujungnya dengan nepel khusus berbasis flare fitting. Buka 2 buah flare nut yang berada pada pipa di indoor unit dengan menggunakan 2 buah kunci pas. Jangan kaget bila ada gas yang keluar saat melepaskan 2 buah flare nut tersebut, yang keluar itu bukan refrigerant tapi nitrogen kering.
b.  Selanjutnya, pasang pipa instalasi yang sudah dilengkapi dengan flare nut ke flare fitting pipa dari indoor unit. Kencangkan mur nepel kedua-duanya dengan menggunakan 2 buah kunci pas agar tidak terjadi kebocoran. Kemudian tutup dengan pembungkus pipa/hamaflex, kemudian lilitkan solasi untuk merapatkan pembungkus pipa agar tidak terjadi kondensasi. Kegiatan selanjutnya adalah mengatur posisi instalasi pemipaan agar kelihatan rapih.




c. Pada prinsipnya unit outdoor dapat diletakkan lebih rendah dari pada letak evaporator atau sebaliknya, unit outdoor lebih tinggi dari pada letak evaporator. Yang perlu diperhatikan adalah ketinggian pipa instalasinya. Jika unit outdoor lebih rendah dari pada letak evaporator maka ketinggian pipa (A) tidak boleh lebih dari 5 meter, dan panjang pipa instalasi total tidak lebih dari 15 meter. Jika karena alasan penempatan yang rumit sehingga panjang pipa total lebih dari 15 meter, maka refrigerant harus ditambahkan ke dalam unitnya.


Video Tentang Flaring Pipa dan Pemasangan AC



Selamat Mengerjakan Soal

Rabu, 17 Juli 2019