Kamis, 18 Juli 2019

Jenis Sistem Refrigerasi



a. Tabung Vortex (Vortex  tube)
Suatu fluida atau udara  yang berputar di dalam suatu pipa disebut dengan vortex . Tabung vortex dapat menghasilkan vortex dari udara yang dikompresikan, kemudian memisahkannya menjadi dua buah aliran udara (aliran udara dingin dan panas).  Udara dingin bertemperatur -46°C dan udara panas bertemperatur 121°C dapat dihasilkan dengan mensuplai udara bertekanan 100 psi bertemperatur 21,1°C ke dalam tabung vortex.

Video tentang Tabung Vortex



b. Sistem Thermoelektrik (Thermoelectric refrigeration)

Proses refrigerasi thermoelectric adalah mengambil panas benda pada sisi dingin (cold junction) dan membuang panas benda tersebut ke sisi panas (hot junction). Pada bagian modul thermoelectric, memiliki semikonduktor tipe-N dan tipe-P yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik, sedangkan arus listrik yang mengalir di modul thermoelectric berperan hampir sama sebagai refrigeran.







Semikonduktor tipe-N meiliki level energi yang lebih tinggi dibandingkan semikonduktor tipe-P. Ketika modul thermoelektrik dialiri arus lisrik maka elektron akan berpindah dari semikonduktor tipe-N ke semikonduktor tipe-P melalui konduktor. Akibat level energi dari semikonduktor tipe-N lebih tinggi dari semikonduktor tipe-P, pada saat elektron akan berpindah dari semikonduktor tipe-N menuju semikonduktor tipe-P maka elektron tersebut akan melepas sebagian energi berupa panas melalui konduktor sehingga bagian hot junction akan naik temperaturnya. Sedangkan akibat level energi dari semikonduktor tipe-P lebih rendah dari semikonduktor tipe-N maka pada saat pada saat elektron akan berpindah dari semikonduktor tipe-P menuju semikonduktor tipe-N elektron tersebut akan mengambil sebagian energi berupa panas melalui konduktor sehingga bagian cold junction akan turun temperaturnya akibat proses penyerapan panas.

Video tentang Peltier



c. Sistem Ekspansi Gas (expendable  refrigerant)
Syarat penggunaan sistem Expandable refrigerant atau sistem ekspansi gas adalah cair, tidak beracun dan refrigeran bertemperatur rendah. Refrigeran yang paling sering dipakai untuk sistem ini adalah nitrogen cair dan carbon dioxide cair, karena selain tidak beracun, kedua gas ini juga memiliki tingkat polusi yang sedikit dan memiliki kalor latent penguapan yang tinggi.
Terdapat dua mekanisme pendinginan dengan menggunakan sistem ini, mekanisme cold plate cooling dan spray cooling.
Perbandingan mekanisme cold plate cooling mekanisme spray cooling.






d. Sistem Kompresi Uap (Vapor Compression)
Proses ini menggunakan sistem kompresi gas refrigeran untuk menaikkan tekanan dan temperaturnya sehingga dapat membuang panas yang di ambil oleh refrigeran di evaporator.






ULANGAN HARIAN

Pemasangan Instalasi Pemipaan

Setelah pemasangan unit indoor dan outdoor telah selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah pemasangan instalasi pemipaan AC Split. Pipa instalasi ini terbuat dari tembaga lunak yang sudah dilengkapi dengan bahan isolasi panas.


Gambar di atas memperlihatkan tipikal pipa instalasi AC split. Ukuran pipa instalasi berhubungan dengan kapasitas unit AC Split. Pipa instalasi terdiri dari dua macam pipa, yaitu pipa yang berdiameter lebih besar (biasanya ½ inci) untuk saluran hisap, dan pipa yang berdiameter lebih kecil (biasanya ¼ inci) untuk saluran likuid refrigerant yang akan disalurkan ke evaporator. Berhati-hatilah ketika menangani pipa instalasi tersebut, jangan sampai ada instalasi pipa yang tertekuk, karena dapat menghambat sirkulasi refrigerant yang dapat menyebabkan AC split tidak bekerja dengan normal.

Jenis-jenis pipa tembaga
1. Jenis pipa tembaga lunak
Pipa tembaga ini bisa juga disebut “Annealed Copper Tubing” karena memiliki tingkat kekerasan tertentu. Hal ini membuat pipa tembaga menjadi lunak dan mudah dibentuk namun jika pipa dibengkokan berulang kali maka pipa tersebut akan menjadi keras dan kaku, sehingga mudah rusak, retak atau patah
Penyambungan pipa tembaga ini dapat dilakukan dengan dua cara , yaitu (1) pengelasan (brasing), (2) menggunakan flare fitting
Pipa tembaga lunak ini biasanya diperjualbelikan di pasaran dalam bentuk rol dengan panjang yang bervariasi mulai dari 25 feet, 50 feet dan 100 feet dengan diameter luar (OD) dalam satuan inchi.
Ukuran yang tersedia di pasaran adalah 3/16, ¼, 5/16, 3/8, 7/16, ½, 9/16, 5/8 dan ¾ inchi.
2. Jenis pipa tembaga Keras
Biasa juga disebut Drawn temper tube karena pipa ini bersifat keras. Pipa tembaga keras tidak dapat dibengkokkan, jadi harus menggunakan elbow bila diperlukan bengkokan. Penyambungan pipa hanya hanya dilakukan dengan sistem pengelasan dengan las perak (silver brazing) atau menggunakan flare fitting. Pipa tembaga keras ini diperjual belikan di pasaran dalam bentuk batangan

Keuntungan menggunakan pipa tembaga
Ekonomis. Pipa tembaga mudah untuk diperlakukan, dibentuk, dan disambung sehingga akan mengurangi biaya instalasi, material dan waktu.
Ringan. Untuk diameter dalam yang sama, pipa tembaga lebih ringan dibandingkan pipa ferros karena itu mudah untuk dipindahkan dan menghemat tempat. 
Mudah dibentuk. Pipa tembaga mudah diarahkan dan dibentuk, sehingga bisa mengurangi sambungan pipa dan elbow. 
Mudah disambung. Penyambungan pipa bisa menggunakan adapter, soldering, brazing ataupun welding. 
Aman. Pipa tembaga tidak terbakar atau pemicu terbakar, dan tidak bereaksi menjadi gas beracun kecuali untuk campuran organik yang mudah menguap, seperti amoniak (NH3), tidak diperbolehkan memakai pipa tembaga. 
Resistansi korosi. Pipa tembaga memiliki angka resistansi korosi yang cukup tinggi

Pekerjaan Pemipaan Sistem Tata Udara Domestik
Pengukuran dan Pemotongan Pipa
> Mengukur pipa dengan akurat berguna untuk mengurangi kesalahan terlalu pendek  atau  terlalu panjang terhadap pipa yang akan kita potong.

> Pemotongan pipa bisa dilakukan melalui berbagai alat, seperti menggunakan disk-type  tube cutter atau gergaji besi.


      Cutter Tube / Tubing Cutter

2. Reamering dan Cleaning pipa
Reaming adalah proses perluasan pada pipa untuk menghilangkan ketajaman sisi-sisi  pipa setelah dipotong dan membuang serpihan tembaga yang masih menempel pada bagian dalam pipa untuk menghindari terbawa masuk ke dalam sistem.
Proses reaming tidak boleh terlalu kasar karena bisa membuat bentuk dan diameter dalam pipa berubah. Proses reaming bisa menggunakan (a) reamer, (b) cutting  pocket ataupun (c) deburring tools.



3. Flaring pipa
Flaring adalah proses pengembangan pipa dengan sudut tertentu yang akan disambung atau diinstalasi dengan pipa lain.
Sudut pengembangan pipa yang paling sering dipakai adalah 45 derajat.
Komponen untuk menyambung pipa pada flare joint adalah flare nut, yang terdiri atas male dan female nut. 

Video tentang Cara Flaring

Hasil flaring harus prima, yakni lurus, tanpa ada cacat atau goresan. Tidak boleh miring, permukaan ujung pipa tidak halus, atau tidak simetri, agar tidak menimbulkan kebocoran. Ketika memotong pipa harus lurus potongannya.

4. Bending pipa
Bending adalah proses pembengkokkan pipa dengan sudut tertentu.
Alat pembengkok pipa diantaranya adalah bending tools, lever-type hand bender atau pegas pembengkok. 

5. Conecting/ penyambungan pipa pada sistem
a. Untuk alasan keamanan maka koil evaporator ditutup kedua ujungnya dengan nepel khusus berbasis flare fitting. Buka 2 buah flare nut yang berada pada pipa di indoor unit dengan menggunakan 2 buah kunci pas. Jangan kaget bila ada gas yang keluar saat melepaskan 2 buah flare nut tersebut, yang keluar itu bukan refrigerant tapi nitrogen kering.
b.  Selanjutnya, pasang pipa instalasi yang sudah dilengkapi dengan flare nut ke flare fitting pipa dari indoor unit. Kencangkan mur nepel kedua-duanya dengan menggunakan 2 buah kunci pas agar tidak terjadi kebocoran. Kemudian tutup dengan pembungkus pipa/hamaflex, kemudian lilitkan solasi untuk merapatkan pembungkus pipa agar tidak terjadi kondensasi. Kegiatan selanjutnya adalah mengatur posisi instalasi pemipaan agar kelihatan rapih.




c. Pada prinsipnya unit outdoor dapat diletakkan lebih rendah dari pada letak evaporator atau sebaliknya, unit outdoor lebih tinggi dari pada letak evaporator. Yang perlu diperhatikan adalah ketinggian pipa instalasinya. Jika unit outdoor lebih rendah dari pada letak evaporator maka ketinggian pipa (A) tidak boleh lebih dari 5 meter, dan panjang pipa instalasi total tidak lebih dari 15 meter. Jika karena alasan penempatan yang rumit sehingga panjang pipa total lebih dari 15 meter, maka refrigerant harus ditambahkan ke dalam unitnya.


Video Tentang Flaring Pipa dan Pemasangan AC



Selamat Mengerjakan Soal

Rabu, 17 Juli 2019

Sensor Kelembaban


Sensor  kelembaban  adalah  suatu  alat  ukur  yang  digunakan  untuk  membantu dalam proses  pengukuran  atau  pendefinisian  yang  suatu  kelembaban  uap air yang  terkandung  dalam  udara.
Jenis Kelembaban :
1.      Kelembaban absolut
bilangan yang menunjukkan berapa gram uap air yang tertampung dalam satu meter kubik udara
2.      Kelembaban relative
bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara uap air yang ada dalam udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
Jenis – jenis sensor kelembaban (humidity sensor) :
a.         Capacitive Sensors
b.        Electrical Conductivity Sensors
c.         Thermal Conductivity Sensors
d.        Optical Hygrometer
e.         Oscillating Hygrometer
Jenis Sensor Kelembaban :
Capasitif sensor
Sebuah kapasitor air-filled/terisi-udara dibuat sebagai suatu sensor kelembaban relative karena uap dalam atmosfer merubah permivitas elektrik udara.




Prinsip kerja
·         Memanfaatkan perubahan kapasitif
·         perubahan posisi bahan dielektrik diantara kedua keping
·         pergeseran posisi salah satu keping dan luas keping yang berhadapan langsung
·         Perubahan jarak antara kedua keping
Contoh sensor
Sensor Relative Humidity HS-15P
Aplikasi dalam industri

    Sistem Pengendalian Suhu Dan Kelembaban
    Pada Mesin Pengering Kertas
Pada prinsipnya cara kerja sensor  ini adalah mendeteksi besarnya kelembaban relatif udara di sekitar sensor tersebut.
Electrical Conductivity Sensors
sensor kelembaban konduktivitas adalah disebut dengan “Pope  element”, yang terdiri dari polystyrene yang dilakukan/diperlakukan dengan asam sulfur untuk  memperoleh karakteristik surface-resistivitas yang  diinginkan.

Contoh Sensor
Sensor ABS-300
Aplikasi dalam industri :
Indikator pengering pada mesin cuci
Prinsip kerja
1.  Terdiri dari film tipis polimer / oksida logam antara dua elektroda konduktif.
2. Permukaan penginderaan / sensor dilapisi dengan logam berpori elektroda untuk melindunginya kontaminasi. bahan kaca, keramik, atau silikon.
3.  Perubahan dalam konstanta dielektrik sensor kelembaban kapasitif hampir berbanding lurus dengan kelembaban relatif lingkungan sekitarnya
Karakteristik sensor
1.      Perubahan kapasitansi 0,2-0,5 pF untuk RH 1%
2.      Kapasitansi antara 100 dan 500 pF sebesar 50% RH pada 25 ° C.
3.      Rentang waktu respon antara 30 hingga 60 s untuk perubahan RH 63%.
Thermal Conductivity Sensors
Penggunaan konduktivitas thermal dari gas untuk  mengukur kelembapan dapat di ukur oleh sebuah  sensor thermistor
contoh sensor
Sensor TCG-3880
Aplikasi
Vacuum sensor pada industri misalnya untuk mesin pengeringan
Prinsip kerja
1.      terdiri dari dua ruang masing-masing dengan sebuah sensor identik konduktivitas termal.
2.       Satu ruang yang ditutup dan diisi dengan gas referensi, dan yang lainnya menerima gas sampel.
3.       Perbedaan konduktivitas termal dari sampel gas referensi dan diterjemahkan ke dalam angka konsentrasi oleh sirkuit mikroprosesor dalam unit elektronik.
OPTICAL HYGROMETER
OSCILLATING HYGROMETER










Selasa, 16 Juli 2019

TPS Plus dalam Pembelajaran Kontrol Motor Listrik


Setelah menyelesaikan pendidikan di SMK, siswa diharapkan bisa siap memasuki dunia usaha dan industri. Budaya di dunia usaha dan dunia industri yang menonjol adalah pentingnya kerja sama tim dalam meyelesaikan sebuah proyek atau pekerjaan. Untuk memenuhi hal itu perlunya pembiasaan kerja sama dalam pembelajaran. Banyak strategi pembelajaran yang menekankan pada kerja sama, misalnya TPS (Think, Pair, Share). Dengan strategi pembelajaran ini diharapkan dapat memacu kemampuan siswa untuk berfikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain, mendorong siswa untuk mengungkapkan dan membandingkan dengan ide teman-temannya,  serta membantu siswa belajar saling  menghormati.


Dalam situs https://www.asikbelajar.com/model-pembelajaran-think-pair-share-tps/ disebutkan strategi Think Pair Share (TPS) atau berpikir, berpasangan, berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Melalui strategi ini diharapkan lebih efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share memungkinkan dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Sementara itu, dalam pembelajaran mapel produktif di SMK diperlukan langkah untuk mempraktikkan hasil Think Pair Share tersebut. Oleh karena itu, strategi pembelajarannya menjadi TPS Plus, yaitu berpikir, berpasangan, berbagi plus mempraktikkan.
Penerapkan strategi TPS Plus pada pembelajaran kontrol motor listrik meliputi langkah berpikir, berpasangan, berbagi dan mempraktikkan. Pada langkah berpikir, guru mengajukan suatu pertanyaan atau permasalahan, misalnya siswa diminta untuk membuat rangkaian kontrol untuk mengoperasikan 2 buah motor listrik secara bergantian atau rangkaian kontrol yang lain. Selanjutnya siswa diminta menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri untuk menemukan jawaban atas permasalahan tersebut.
Selanjutnya adalah langkah berpasangan, siswa diminta untuk berpasangan dan mendiskusikan pertanyaan atau permasalahan yang diajukan oleh guru. Guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. Dengan berdikusi dan bertukar pikiran dengan pasangannya akan dapat menyatukan jawaban atau gagasan. Selain itu, dengan bertukar pikiran menjadikan ruang lingkup kreativitas yang jauh lebih banyak dan luas dibandingkan ketika siswa memikirkan ide tersebut sendiri.
 Langkah berbagi, pada langkah ini para pasangan diminta untuk berbagi hasil pemikiran mereka kepada pasangan lain atau seluruh siswa di kelas tersebut. Agar pembelajaran lebih efektif, guru sebaiknya berkeliling kelas dari pasangan satu ke pasangan lainnya dan memberi kesempatan mereka untuk melapor atau mempresentasikan hasil diskusi. 
Untuk menyempurnakan kompetensi dalam materi kontrol motor listrik ini perlu langkah lanjutan, yaitu langkah mempraktikkan atau menguji coba. Siswa secara berkelompok atau mandiri diminta untuk menguji coba rangkaian hasil diskusi tersebut menggunakan trainer kontrol atau langsung merakit rangkaian kontrol pada box panel.
Strategi pembelajaran TPS Plus merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif. Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, maupun pengembangan keterampilan sosial. Strategi ini juga menjadi proses pembiasaan di sekolah untuk membentuk sikap dan perilaku siswa dalam melatih kerja sama dengan orang lain sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.


Pembelajaran Rangkaian Listrik dengan Ponsel Pintar


Rangkaian listrik adalah materi yang penting untuk dipelajari, terlebih bagi peserta didik di rumpun teknik ketenagalistrikan. Belajar rangkaian listrik membutuhkan ketekunan agar bisa memahami dengan baik. Di sisi lain, peserta didik saat ini lebih asyik menghabiskan waktu menggunakan ponsel pintar dari pada membaca buku atau corat-coret mengerjakan latihan soal. Di sini perlu kreatifitas bagi guru untuk memanfaatkan gawai sebagai bagian dari sumber belajar bagi peserta didik. 

Di Play Store pada ponsel pintar berbasis Android banyak aplikasi yang bisa mendukung pembelajaran, khususnya pembelajaran rangkaian listrik. Ada yang berbayar maupun tidak berbayar. Beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran rangkaian listrik, misalnya: Circuit Solver, Droid Tesla, Circuit Jam dan lain-lain.

Penulis pernah mencoba salah satu dari aplikasi tersebut di atas, yaitu Circuit Solver versi tak berbayar. Dengan Circuit Solver memungkinkan peserta didik membuat rangkaian listrik dengan beban resistor, kapasitor dan induktor. Dalam rangkaian tersebut peserta didik dapat melengkapinya dengan alat ukur volt meter, ampere meter, dan ohm meter. Aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan grafik sinus seperti pada osiloskop, sehingga memungkinkan peserta didik melihat sinyal sinusiodal pada rangkaian listrik arus bolak-balik.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan pada pembelajaran rangkaian istrik adalah discovery learning. Model ini terdiri dari tahap persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan, dapat diuraikan dalam beberapa langkah. Pertama, pemberian rangsangan dimana peserta didik diberikan pertanyaan berkaitan dengan rangkaian listrik. Kedua mengidentifikasi masalah, peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi permasalahan yang relevan dengan rangkaian listrik dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.

Ketiga, peserta didik diberi kesempatan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan dengan materi rangkaian listrik. Keempat, Peserta didik melakukan pengolahan data atau informasi yang di dapat tersebut. Pada langkah ini peserta didik diperkenankan untuk menggunakan ponsel pintar mereka untuk mencari informasi maupun mengolah informasi tersebut.

Langkah kelima adalah verifikasi atau pembuktian dimana peserta didik melakukan pembuktian dari hasil hipostesis. Pada langkah ini aplikasi Circuit Solver ini bisa digunakan untuk membuktikan hasil pengolahan baik berupa tafsiran-tafsiran maupun hasil-hasil hitungan analisis. Dari aplikasi ini bisa diperoleh hasil pengukuran arus, tegangan, dan tampilan grafik sinus (untuk rangkaian listrik arus bolak-balik). Langkah keenam, peserta didik melakukan proses penarikan kesimpulan dari proses pembuktian sehingga didapatkan prinsip-prinsip umum yang berlaku pada semua kejadian atau masalah yang berkaitan dengan rangkaian listrik.

Pembelajaran menggunakan ponsel pintar ini merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi. Penggunaan ponsel pintar juga dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, khususnya pada materi yang membutuhkan analisis seperti rangkaian listrik. Selain itu, dengan ponsel pintar memungkinkan peserta didik memperoleh sumber belajar yang lebih variatif.

Simbol-simbol Kelistrikan Sistem Refrigerasi

Satu hal yang tidak mungkin dalam membangun diagram listrik adalah, memuat seluruh komponen yang digunakan pada suatu unit peralatan refrigerasi dan tata udara di dalam diagram listrik, karena akan terlalu memakan tempat dan menjadi terlalu rumit bila disertai dengan cara penyambungan antar komponen. Oleh karena itu, mengapa diagram listrik menggunakan simbol-simbol untuk merepresentasikan komponen-komponen listrik yang digunakan pada suatu unit peralatan refrigerasi dan tata udara.
Komponen listrik yang digunakan pada system refrigerasi dan tata udara dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu (1) beban listrik, (2) sensor, yang terdiri dari piranti kontrol, dan piranti pengaman atau proteksi. Beban listrik yang digunakan pada peralatan refrigerasi dan tata udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu beban listrik yang digunakan sebagai penggerak dan beban listrik yang digunakan untuk keperluan lainnya.Beban listrik yang digunakan sebagai penggerak dibedakan menjadi dua, yaitu yang menghasilkan gerakan rotari dan yang menghasilkan gerakan translasi.Beban listrik yang menghasilkan gerakan rotari lazim disebut sebagai motor.Bila tenaga penggeraknya energi listrik disebut motor listrik.Beban listrik yang menghasilkan gerakan translasi adalah koil solenoid.Dan beban listrik untuk keperluan lainnya adalah elemen pemanas (heater) dan lampu.
Para teknisi/mekanik harus mampu mengidentifikasi sebagian besar simbol yang digunakan dan mengetahui di mana melihat posisinya dalam suatu peralatan listrik. Sebagian besar pabrikan menggunakan simbol-simbol yang sama pada diagram listrik yang digunakannya, walaupun begitu sering dijumpai masih adanya beberapa perbedaan yang bersifat minor. Jadi pemahaman dasar tentang simbol dasar kelistrikan merupakan hal yang paling penting bila ingin berhasil di dunia industri.
Unit refrigerasi dan tata udara menggunakan motor listrik untuk mengoperasikan kompresor, fan kondensor, fan evaporator, dan defrost timer.  Unit refrigerasi menggunakan berbagai jenis rele dan kontaktor untuk membangun sistem kontrol.Unit refrigerasi dan tata udara menggunakan elemen pemanas (heater) untuk keperluan pencairan bunga es di evaporator, dan menggunakan lampu untuk penerangan dan sebagai tanda. Yang masuk dalam kategori sensor adalah berbagai sakelar otomatik seperti room thermostat, pressure switch, rele beban lebih (overload protector), defrost terminator thermostat, dll. 
Beban listrik merupakan bagian paling penting dari suatu sistem refrigerasi dan tata udara karena komponen tersebut melakukan berbagai tugas aktuasi di dalam sistem tersebut. Motor listrik mengoperasikan kompresor refrigerasi, menaikkan tekanan dan mensirkulasi refrigerant setiap saat. 
Beban listrik yang menghasilkan gerakan translasi adalah solenoid.Solenoid lazim digunakan pada rele dan katub.Solenoid mengoperasikan rele, membuka dan menutup kontak rele. 



Tabel 1. Daftar Simbol Listrik untuk berbagai jenis beban listrik 

Disamping menggunakan simbol-simbol standar, beberapa pabrikan refrigerasi dan tata udara seringkali melengkapi diagram listrik dengan singkatan-singkatan untuk memudahkan pembacanya memahami diagram yang disajikannnya. Tabel 2 memperlihatkan beberapa singkatan yang lazim digunakan di indutri refrigerasi dan tata udara. 
Tabel 2.2 Singkatan beban listrik dan piranti kontrol 


Rele

Pada hakekatnya konstruksi rele dan kontaktor sama, yakni terdiri dari sebuah koil solenoid dan beberapa pasang kontak listrik. Tetapi dilihat dari penggunaannya berbeda. Rele sering digunakan untuk keperluan fungsi kontrol dan regulasi, sedang kontaktor lazim digunakan untuk keperluan fungsi power switching.  Rele digunakan secara luas dalam sistem kontrol tidak langsung untuk mengoprasikan motor, katub, magnetic clutch, dan elemen pemanas (heater). 

Tipikal standar rele yang dikeluarkan oleh berbagai pabrikan, biasanya dapat dibedakan dari jumlah kutub (kontak), status kontak, kemampuan arus dan tegangan kerja koil solenoidnya.Dilihat dari jumlah kutub (kontak), dibedakan rele dengan 4 kutub, 5 kutub, dan 8 kutub.Konfigurasi kontaknya sebagai berikut, untuk rele 4 kutub alternatif tata susun kontaknya adalah 4 NO, 3NO+1NC, 2NO+2NC.Untuk rele dengan 5 kutub tata susun kontaknya adalah 5 NO, 4NO+1NC, 3NO+2NC, 2NO+3NC, 1NO+4NC, dan 5 NC.Untuk rele dengan 8 kutub, tata susun kontaknya adalah 8N), 7NO+1NC, 6NO+2NC, 5NO+3NC, dan 4NO+4NC.

Disamping rele standar seperti yang telah dibahas di atas, dalam prakteknya dikenal pula rele yang dibuat dalam bentuk lebih kecil, yang lazim disebut sebagai rele kontrol mini (miniature control relay). Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 5.7. Rele mini ini didisain sesuai keperluan penggunanya untuk berbagai keperluan, berukuran mini dan kompak, kokoh dan memiliki kapasitas listrik tinggi.Konstruksi mekanik rele dilapisi dengan polikarbon dan bebas debu.


Saklar Otomatik
Agar beban listrik tersebut dapat beroperasi sebagaimana mestinya harus dikontrol melalui piranti kontrol dan piranti pengaman.Piranti kontrol dan piranti pengaman yang digunakan lazimnya berupa sakelar otomatik.Pada umumnya sakelar otomatik memiliki dua pasang kontak NO dan NC. Sakelar otomatik yang digunakan untuk mengontrol beban pada peralatan refrigerasi dan tata udara adalah thermostat, high pressure switch, low pressure switch, dan timer switch.  defrost thermal switch, overload protector, dan timer switch.  
Thermostat
Thermostat merupakan piranti pengontrol suhu cabinet atau suhu ruang yang bekerja secara otomatik.  Piranti ini akan memutuskan motor kompresor (cut off) dari jalajala tegangan listrik, jika suhu ruang sudah  mencapa nilai preset dan akan menghubungkan motor kompresor ke jala-jala tegangan (restart), jika suhu ruang berada di atas niai yang diinginkan.  Suhu cut off  dapat diatur dengan memutar suatu knop hingga mencapai harga batas yang diinginkan.  
Pada umumnya Thermostat didisain dengan konstruksi yang kompak.Semua bagian dari logam dibuat dari logam anti karat (Stainless steel atau Zinc plated). Biasanya Elemen pendeteksi suhu berupa bulb yang berisi gas refrigerant tertentu terhubung ke suatu membrane (bellow) melalui pipa kapiler. Tipe sakelar ada 2 jenis, yaitu SPST, atau SPDT, di mana kontak sakelar akan menutup bila suhu bulb naik. Kekuatan hantar arus kontak thermostat adalah 6A pada tegangan 240 VAC hingga 20 A pada tegangan 240 VAC. Cara pemasangan menggunakan dua buah sekerup M4, 55 mm, atau M10. Gambar 2.19 adalah tipikal thermostat standar yang memiliki satu pengaturan yaitu pengaturan range.Thermostat jenis ini lazim digunakan pada refrigerator/freezer untuk keperluan domestic. 
Thermostat mekanik yang dilengkapi dengan dua jenis skala yaitu skala untuk pengaturan Range dan skala untuk pengaturan Differential.Thermostat jenis ini lazim digunakan pada sistem refrigerasi komersial, misalnya display case, dan cold storage. Thermostat tersebut memiliki mekanisme operasi kontak yang kokoh dan  tertutup rapat dengan sehingga bebas debu. Suhu cut out dan cut in dapat diatur secara independen karena adanya pengaturan differential.  

Pressure switch

Pressure switch yang lazim digunakan pada peralatan refrigerasi komersial dan industri. Di pasaran tersedia 2 jenis pressure switch, yaitu Single pressure control (low pressure switch, atau high pressure switch), dan double prossure control, (memiliki low & high pressure switch (kanan)). Ada 3 jenis tata susunan kontaknya, yaitu SPST, SPDT, dan DPST. 


Tabel 3 Berbagai Simbol Sakelar otomatik