Satu hal yang tidak mungkin dalam
membangun diagram listrik adalah, memuat seluruh komponen yang digunakan pada
suatu unit peralatan refrigerasi dan tata udara di dalam diagram listrik,
karena akan terlalu memakan tempat dan menjadi terlalu rumit bila disertai
dengan cara penyambungan antar komponen. Oleh karena itu, mengapa diagram listrik
menggunakan simbol-simbol untuk merepresentasikan komponen-komponen listrik
yang digunakan pada suatu unit peralatan refrigerasi dan tata udara.
Komponen listrik yang digunakan
pada system refrigerasi dan tata udara dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu
(1) beban listrik, (2) sensor, yang terdiri dari piranti kontrol, dan piranti
pengaman atau proteksi. Beban listrik yang digunakan pada peralatan refrigerasi
dan tata udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu beban listrik yang digunakan
sebagai penggerak dan beban listrik yang digunakan untuk keperluan
lainnya.Beban listrik yang digunakan sebagai penggerak dibedakan menjadi dua,
yaitu yang menghasilkan gerakan rotari dan yang menghasilkan gerakan
translasi.Beban listrik yang menghasilkan gerakan rotari lazim disebut sebagai
motor.Bila tenaga penggeraknya energi listrik disebut motor listrik.Beban
listrik yang menghasilkan gerakan translasi adalah koil solenoid.Dan beban
listrik untuk keperluan lainnya adalah elemen pemanas (heater) dan lampu.
Para teknisi/mekanik harus mampu
mengidentifikasi sebagian besar simbol yang digunakan dan mengetahui di mana
melihat posisinya dalam suatu peralatan listrik. Sebagian besar pabrikan
menggunakan simbol-simbol yang sama pada diagram listrik yang digunakannya, walaupun
begitu sering dijumpai masih adanya beberapa perbedaan yang bersifat minor.
Jadi pemahaman dasar tentang simbol dasar kelistrikan merupakan hal yang paling
penting bila ingin berhasil di dunia industri.
Unit refrigerasi dan tata
udara menggunakan motor listrik untuk mengoperasikan kompresor, fan kondensor,
fan evaporator, dan defrost timer. Unit
refrigerasi menggunakan berbagai jenis rele dan kontaktor untuk membangun
sistem kontrol.Unit refrigerasi dan tata udara menggunakan elemen pemanas (heater) untuk keperluan pencairan bunga
es di evaporator, dan menggunakan lampu untuk penerangan dan sebagai tanda.
Yang masuk dalam kategori sensor adalah berbagai sakelar otomatik seperti room thermostat, pressure switch, rele
beban lebih (overload protector), defrost terminator thermostat, dll.
Beban listrik merupakan bagian paling penting dari
suatu sistem refrigerasi dan tata udara karena komponen tersebut melakukan
berbagai tugas aktuasi di dalam sistem tersebut. Motor listrik mengoperasikan
kompresor refrigerasi, menaikkan tekanan dan mensirkulasi refrigerant setiap
saat.
Beban listrik yang menghasilkan gerakan translasi
adalah solenoid.Solenoid lazim digunakan pada rele dan katub.Solenoid
mengoperasikan rele, membuka dan menutup kontak rele.
Tabel 1. Daftar Simbol Listrik untuk berbagai jenis beban
listrik
Disamping menggunakan simbol-simbol standar,
beberapa pabrikan refrigerasi dan tata udara seringkali melengkapi diagram
listrik dengan singkatan-singkatan untuk memudahkan pembacanya memahami diagram
yang disajikannnya. Tabel 2 memperlihatkan beberapa singkatan yang lazim
digunakan di indutri refrigerasi dan tata udara.
Tabel 2.2 Singkatan beban listrik dan
piranti kontrol
Rele
Pada hakekatnya konstruksi rele dan kontaktor sama,
yakni terdiri dari sebuah koil solenoid dan beberapa pasang kontak listrik.
Tetapi dilihat dari penggunaannya berbeda. Rele sering digunakan untuk
keperluan fungsi kontrol dan regulasi, sedang kontaktor lazim digunakan untuk
keperluan fungsi power switching. Rele
digunakan secara luas dalam sistem kontrol tidak langsung untuk mengoprasikan
motor, katub, magnetic clutch, dan elemen pemanas (heater).
Tipikal standar rele yang dikeluarkan oleh berbagai
pabrikan, biasanya dapat dibedakan dari jumlah kutub (kontak), status kontak,
kemampuan arus dan tegangan kerja koil solenoidnya.Dilihat dari jumlah kutub
(kontak), dibedakan rele dengan 4 kutub, 5 kutub, dan 8 kutub.Konfigurasi
kontaknya sebagai berikut, untuk rele 4 kutub alternatif tata susun kontaknya adalah 4 NO, 3NO+1NC, 2NO+2NC.Untuk rele
dengan 5 kutub tata susun kontaknya adalah 5 NO, 4NO+1NC, 3NO+2NC, 2NO+3NC,
1NO+4NC, dan 5 NC.Untuk rele dengan 8 kutub, tata susun kontaknya adalah 8N),
7NO+1NC, 6NO+2NC, 5NO+3NC, dan 4NO+4NC.
Disamping rele standar seperti yang telah dibahas di
atas, dalam prakteknya dikenal pula rele yang dibuat dalam bentuk lebih kecil,
yang lazim disebut sebagai rele kontrol mini (miniature control relay). Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar
5.7. Rele mini ini didisain sesuai keperluan penggunanya untuk berbagai
keperluan, berukuran mini dan kompak, kokoh dan memiliki kapasitas listrik
tinggi.Konstruksi mekanik rele dilapisi dengan polikarbon dan bebas debu.
Saklar Otomatik
Agar beban listrik tersebut dapat beroperasi
sebagaimana mestinya harus dikontrol melalui piranti kontrol dan piranti
pengaman.Piranti kontrol dan piranti pengaman yang digunakan lazimnya berupa
sakelar otomatik.Pada umumnya sakelar otomatik memiliki dua pasang kontak NO
dan NC. Sakelar otomatik yang digunakan untuk mengontrol beban pada peralatan
refrigerasi dan tata udara adalah thermostat,
high pressure switch, low pressure switch, dan timer switch. defrost thermal switch, overload protector, dan
timer switch.
Thermostat
Thermostat merupakan piranti pengontrol suhu cabinet
atau suhu ruang yang bekerja secara otomatik.
Piranti ini akan memutuskan motor kompresor (cut off) dari jalajala tegangan listrik, jika suhu ruang sudah mencapa nilai preset dan akan menghubungkan
motor kompresor ke jala-jala tegangan (restart),
jika suhu ruang berada di atas niai yang diinginkan. Suhu cut off
dapat diatur dengan memutar suatu knop hingga mencapai harga batas yang
diinginkan.
Pada umumnya Thermostat didisain dengan konstruksi
yang kompak.Semua bagian dari logam dibuat dari logam anti karat (Stainless steel atau Zinc plated).
Biasanya Elemen pendeteksi suhu berupa bulb yang berisi gas refrigerant
tertentu terhubung ke suatu membrane (bellow)
melalui pipa kapiler. Tipe sakelar ada 2 jenis, yaitu SPST, atau SPDT, di mana
kontak sakelar akan menutup bila suhu bulb naik. Kekuatan hantar arus kontak
thermostat adalah 6A pada tegangan 240 VAC hingga 20 A pada tegangan 240 VAC.
Cara pemasangan menggunakan dua buah sekerup M4, 55 mm, atau M10. Gambar 2.19
adalah tipikal thermostat standar yang memiliki satu pengaturan yaitu
pengaturan range.Thermostat jenis ini lazim digunakan pada refrigerator/freezer
untuk keperluan domestic.
Thermostat mekanik yang dilengkapi
dengan dua jenis skala yaitu skala untuk pengaturan Range dan skala untuk
pengaturan Differential.Thermostat jenis ini lazim digunakan
pada sistem refrigerasi komersial, misalnya display
case, dan cold storage.
Thermostat tersebut memiliki mekanisme operasi kontak yang kokoh dan tertutup rapat dengan sehingga bebas debu.
Suhu cut out dan cut in dapat diatur secara independen karena adanya pengaturan
differential.
Pressure switch
Pressure switch yang lazim digunakan
pada peralatan refrigerasi komersial dan industri. Di pasaran tersedia 2 jenis
pressure switch, yaitu Single pressure
control (low pressure switch, atau high pressure switch), dan double prossure control, (memiliki low
& high pressure switch (kanan)). Ada 3 jenis tata susunan kontaknya, yaitu
SPST, SPDT, dan DPST.
Tabel 3 Berbagai Simbol Sakelar
otomatik