Setelah
menyelesaikan pendidikan di SMK, siswa diharapkan bisa siap memasuki dunia
usaha dan industri. Budaya di dunia usaha dan dunia industri yang menonjol adalah
pentingnya kerja sama tim dalam meyelesaikan sebuah proyek atau pekerjaan.
Untuk memenuhi hal itu perlunya pembiasaan kerja sama dalam pembelajaran.
Banyak strategi pembelajaran yang menekankan pada kerja sama, misalnya TPS (Think,
Pair, Share). Dengan strategi pembelajaran ini diharapkan dapat memacu
kemampuan siswa untuk berfikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar
dari siswa lain, mendorong siswa untuk mengungkapkan dan membandingkan dengan
ide teman-temannya, serta membantu siswa
belajar saling menghormati.
Dalam
situs https://www.asikbelajar.com/model-pembelajaran-think-pair-share-tps/
disebutkan strategi Think Pair Share (TPS) atau berpikir, berpasangan,
berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Melalui strategi ini diharapkan lebih efektif
untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Prosedur yang digunakan dalam
Think Pair Share memungkinkan dapat memberi siswa lebih banyak waktu
berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Sementara itu, dalam pembelajaran
mapel produktif di SMK diperlukan langkah untuk mempraktikkan hasil Think Pair
Share tersebut. Oleh karena itu, strategi pembelajarannya menjadi TPS Plus,
yaitu berpikir, berpasangan, berbagi plus mempraktikkan.
Penerapkan
strategi TPS Plus pada pembelajaran kontrol motor listrik meliputi langkah
berpikir, berpasangan, berbagi dan mempraktikkan. Pada langkah berpikir,
guru mengajukan suatu pertanyaan atau permasalahan, misalnya siswa diminta
untuk membuat rangkaian kontrol untuk mengoperasikan 2 buah motor listrik
secara bergantian atau rangkaian kontrol yang lain. Selanjutnya siswa diminta menggunakan
waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri untuk menemukan jawaban atas permasalahan
tersebut.
Selanjutnya
adalah langkah berpasangan, siswa diminta untuk berpasangan dan
mendiskusikan pertanyaan atau permasalahan yang diajukan oleh guru. Guru
memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. Dengan
berdikusi dan bertukar pikiran dengan pasangannya akan dapat menyatukan jawaban
atau gagasan. Selain itu, dengan bertukar pikiran menjadikan ruang lingkup
kreativitas yang jauh lebih banyak dan luas dibandingkan ketika siswa
memikirkan ide tersebut sendiri.
Langkah berbagi,
pada langkah ini para pasangan diminta untuk berbagi hasil pemikiran mereka
kepada pasangan lain atau seluruh siswa di kelas tersebut. Agar pembelajaran
lebih efektif, guru sebaiknya berkeliling kelas dari pasangan satu ke pasangan
lainnya dan memberi kesempatan mereka untuk melapor atau mempresentasikan hasil
diskusi.
Untuk
menyempurnakan kompetensi dalam materi kontrol motor listrik ini perlu langkah
lanjutan, yaitu langkah mempraktikkan atau menguji coba. Siswa secara
berkelompok atau mandiri diminta untuk menguji coba rangkaian hasil diskusi tersebut
menggunakan trainer kontrol atau langsung merakit rangkaian kontrol pada box
panel.
Strategi
pembelajaran TPS Plus merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif. Dengan
pembelajaran kooperatif diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar
akademik, penerimaan terhadap keragaman, maupun pengembangan keterampilan
sosial. Strategi ini juga menjadi proses pembiasaan di sekolah untuk
membentuk sikap dan perilaku siswa dalam melatih kerja sama dengan orang lain sebagai
bekal untuk memasuki dunia kerja.
0 komentar:
Posting Komentar